PENGANTAR GEOGRAFI




Pengetahuan manusia mengenai Bumi, sesungguhnya telah lama mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hal ini disebabkan, planet Bumi merupakan ruang tempat hidup manusia yang senantiasa berinteraksi dalam memanfaatkan potensi Bumi dari lingkungan sekitarnya. Contohnya, sewaktu kita menghirup udara (O2) dalam proses pernapasan. Disadari atau tidak, kita telah melakukan interaksi dengan lingkungan begitu pula sebaliknya. Oksigen yang dikeluarkan oleh tumbuhan setiap hari kita hirup dan karbon dioksida yang kita keluarkan akan diserap oleh tumbuhan sebagai sumber tenaga dalam pengolahan makanan bagi tumbuhan. Selain itu, dalam kehidupan keseharian sangatlah mudah ditemukan berbagai ketampakan dan gejala di muka Bumi yang tanpa disadari mengajak setiap individu untuk merenung dan berpikir. Misalnya mengapa permukaan Bumi ini tidak rata dan bervariasi,tetapi ada bagian yang tinggi seperti dataran tinggi, bukit, gunung, atau pegunungan serta ada pula bagian-bagian yang rendah seperti lembah, palung, atau ngarai sehingga terdapat berbagai kawasan muka Bumi yang berbeda karakteristiknya?

Bagaimana fenomena alam tersebut dapat terjadi?

Mengapa suhu udara di wilayah pantai sangat panas sedangkan di pegunungan dingin?

Mengapa daerah  A memiliki curah hujan tinggi sehingga ber bagai jenis tumbuhan dapat tumbuh dengan subur, sedangkan daerah B kondisinya sangat gersang?

Apa yang menyebabkan daerah dataran rendah sangat sesuai untuk ditanami kelapa atau padi sawah, sedangkan di dataran tinggi sesuai untuk sayur-mayur?

Pada hakikatnya pertanyaan-pertanyaan tersebut telah menuntun Anda ke arah pemahaman akan konsep-konsep geografi.


1. SEJARAH GEOGRAFI

Pemahaman tentang bumi dimiliki manusia sejak ada di muka bumi ini. Sejak lahir manusia memerlukan berbagai unsur yang ada di bumi. Unsur tersebut seperti udara yang bersih, makanan, pakaian, dan permukiman. Timbulnya tuntutan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup yang tidak diperoleh dari lingkungan tempat tinggalnya dan adanya hasrat keingintahuan tentang benda serta gejala yang ada di permukaan bumi. Mendorong setiap manusia untuk mengadakan perjalanan ke daerah di luar tempat tinggalnya.

Berkembangnya sistem pengetahuan turut mendorong manusia untuk mengenal alam dan lingkungannya lebih jauh. Misalnya, perdagangan antardaerah telah mendorong manusia untuk mengenal daerah di luar wilayahnya. Dari hasil kunjungan tersebut, mereka dapat mengenal kondisi alam, penduduk, dan kondisi lainnya. Berbagai hasil perjalanannya tersebut kemudian disampaikan kepada orang lain sehingga orang lain tertarik untuk mengunjunginya. Berawal dari perjalanan inilah munculnya ilmu geografi.

Orang yang kali pertama menggali pengertian tentang geografi berkebangsaan Yunani. Perkembangannya diawali upaya melepaskan diri dari alam pikiran dan kepercayaan. Kemudian dipengaruhi kepercayaan bahwa dewa-dewa turut campur dalam segala bentuk kejadian di bumi.
Dalam masa perkembangan kajian geografi terjadilah Abad kegelapan (The Dark Ages). Sebagai awal tenggelamnya kebudayaan dan pengetahuan yang dimiliki bangsa Yunani dan Romawi. Sejalan dengan Abad Kegelapan di Eropa, muncullah kebudayaan Islam sehingga geografi mendapatkan perhatian penting. Geografi banyak digunakan bagi kepentingan perdagangan dan penyebaran agama Islam. Ilmu pengetahuan di Eropa sempat tidak berkembang pada abad kegelapan. Akhirnya berkembang kembali setelah berakhirnya Perang Salib dan kemunculan zaman Renaissancedi Eropa. Pada abad XV sampai sekarang, geografi banyak mengemukakan tentang kajian alam dan berbagai aspek kehidupan di permukaan bumi.

Sejak kelahirannya sebagai suatu disiplin ilmu, banyak tokoh yang memberikan batasan mengenai kajian geografi.

Eratosthenes (276–194 SM), seorang ilmuwan Yunani memperkenalkan pengertian geografi dalam bukunya yang berjudul ”Geographica”. Dalam buku yang terdiri atas tiga jilid itu, ia menulis tentang gambaran permukaan Bumi, sejarah, dan konsep utama geografi. Eratosthenes berpendapat bahwa Bumi berbentuk bulat. Ia telah dapat melakukan penghitungan keliling Bumi hanya berselisih kurang dari 1% keliling sebenarnya. Keliling Bumi sebenarnya adalah 24.875 mil, sedangkan hasil perhitungan Eratosthenes adalah 24.650 mil. eratosthenes ini juga disebut sebagai bapak geografi


No comments:

Post a Comment